Dalihan Na Tolu: Mora, Kahanggi, Anak Boru. Slogan kebanggaan masyarakat Angkola - Mandailing itu terpampang besar di pusat Kota Padangsidimpuan. Slogan yang berada di atas tugu setinggi lima meter dan dikelilingi pancuran air menambah keindahan kota itu. Walaupun baru berumur genap sepuluh tahun sebagai sebuah kota, namun Padangsidimpuan pernah tercatat sebagai kota kecil dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia. Tak lupa pula Piala Adipura pernah diberikan kepada kota ini dalam beberapa periode. Disamping masyarakatnya yang masih kental menggunakan bahasa daerah, kota ini juga masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Khususnya bagi yang beragama Islam, tabu rasanya bila kaum wanita tak memakai penutup kepala (kerudung).
Padangsidimpuan kerapkali menjadi tujuan utama para wisatawan yang ingin sekedar cuci mata atau belanja pakaian dan sejenisnya. Tak heran jika Pasar Sangkumpal Bonang selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah. Mulai dari Panyabungan, Sipirok, Padang Lawas, Sosa, Batang Toru, Sibolga bahkan tak jarang pengunjung datang dari daerah Tapanuli bagian Utara.
Ya, Sangkumpal Bonang adalah pasar kebanggaan kota ini. Berdiri tepat di pusat kota, dengan bangunan tiga lantai dan luas sekitar satu hektar, pasar ini menjadi tujuan utama para pengunjung yang ingin berbelanja. Dengan kualitas yang tak diragukan lagi dan harga yang bisa dijangkau dari seluruh kalangan, menjadikan Kota Padangsidimpuan sebagai Pusat Perdagangan di Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara (Sumut).
Menilik asal katanya. Sangkumpal bonang berasal dari bahasa daerah setempat yang artinya adalah segumpal benang. Maknanya adalah benang yang tipis tetapi jika disatukan akan menjadi kuat. Begitu juga dengan manusia. Jika bersatu akan menjadi sesuatu yang tak terkalahkan. Begitulah sekilas tentang filosofi kata sangkumpal bonang.
Pasar Sangkumpal bonang tepat berada di belakang Plaza Anugerah Trade Center. Sebuah pusat perbelanjaan yang baru beberapa tahun diresmikan dan menjadi satu-satunya plaza yang ada di kota itu. Di seberang plaza, berdiri kokoh nKantor Walikota Padangsidimpuan. Otomatis, suasana daerah itu setiap harinya begitu ramai. Kantor Walikota, Plaza, dan beberapa kantor Bank mengelilingi dengan rapi pasar itu. Tapi, tak pernah ada kemacetan yang berarti di wilayah itu. Mungkin karena jalur kendaraan yang ada begitu banyak sehingga banyak jalan alternatif bagi para pengguna jalan.
Sekitar tiga ratus meter dari pasar ada sebuah bangunan berbentuk lapangan yang sengaja dibangun ditengah jalan sehingga memisahkan jalan menjadi dua bagian. Alaman Bolak, itulah namanya. Maknanya adalah halaman yang luas sedangkan fungsinya adalah tempat upacara-upacara kedinasan ataupun kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Pemerintahan Kota Padangsidimpuan. Mungkin sama halnya dengan alun-alun kalau di daerah Jawa.
Tak hanya pakaian yang dijual di pasar ini. Menuruni lantai I pengunjung akan menjumpai deretan pedagang ikan dan kebutuhan pokok lainnya. Memasuki pintu lantai III, pengunjung bisa membeli berbagai pernak-pernik.
Penduduk Kota Salak juga memiliki beberapa alasan mengapa begitu tertarik berbelanja di Pasar Sangkumpal Bonang. Alasannya adalah selain para penjualnya yang terkenal bersahabat dan ramah, pasar itu juga menghasilkan kualitas pakaian dari luar daerah yang memang benar-benar berkualitas. Walaupun demikian, harganya cukup terjangkau dan tidak memberatkan keuangan. Adanya pasar tradisional yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari juga menjadi alasan mengapa pasar ini banyak diminati masyarakat. Jadi, tak perlu belanja di dua tempat untuk hal yang berbeda. (Harry Yassir Elhadidy Siregar)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
1 comments:
mantaf bang blognya
aku orang sidimpuan
kunjungi juga blogku
http://adekurniawan40.blogspot.com
Posting Komentar