Kita sudah sepakat dengan semua ini
Berlari pun sudah kau sampaikan sebelumnya
Lantas, mengapa kau diam?
Mengapa kau menuduh perca kaca itu
Aku penyebab kebingaran pagi tadi
Bukankah kita sudah berjanji
Berhambur dalam masing-masing diam
Aku ingin berlari dalam pekat
Saat kita dulu pernah berteriak tapi tak saling dengar
Sunyi…
Atau mematahkan ranting dari entah pohon apa
Kemudian kau menangis, berlari lagi
Kau tertawa tanpa menyadari penuh sudah purnama
Kalam dalam kelam kau sampaikan
Hening…
Tangan kita saling menggenggam
Saling bertautan dengan percahan kaca tetap kepingannya
Mencairi darah yang terus menetes
Tapi darah tak memecah kacah
Untuk apa menunggunya beku
Kalau harus darah yang menjadi salah
Tak akan semua berpadu
Kalau kacah sudah memerah darah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 comments:
Posting Komentar