Harry Yassir Elhadidy Siregar

Communication Science, University of Sumatera Utara
"Horas" Medan - Indonesia

Laman

Rabu, 08 Desember 2010

Pesona Bukit Simarsayang, Perjalanan Murah tapi Tak Murahan


Ingin melihat dari ketinggian? Mungkin tidak harus mencari gedung pencakar langit atau menara-manara di sekitar Anda. Hanya bermodalkan kocek sebesar dua ribu rupiah, Anda sudah bisa melihat seluruh kota Padangsidimpuan dari atas sebuah bukit.
Konon katanya, diatas bukit ini ada sebuah batu besar yang dinamai batu simarsayang. Hingga kini masyarakat daerah sekitar nama bukit ini akrab dengan sebutan Bukit Simarsayang.

Dengan ongkos dua ribu rupiah dari pusat kota bumi Dalihan na Tolu itu, maka tibalah Anda di kaki bukit dengan sambutan hangat papan bertuliskan “Selamat datang di Bukit Simarsayang ".
Hanya ada dua pilihan untuk sampai ke puncak bukit. Berjalan kaki atau mengendarai kendaraan pribadi.. Jangan berharap Anda akan menemukan angkutan umum atau ojek untuk sampai ke atas bukit. Tidak begitu lama untuk sampai ke puncak. Dengan berjalan kaki sambil memAndangi sawah yang berbaris rapi, melihat pohon pinus yang berlomba-lomba memamerkan keanggunannya, dan memerhatikan aneka jenis pohon yang dikoleksi bukit ini, sekitar dua puluh menit sampailah Anda di loket pembayaran. Dua ribu rupiah, jangan lupa dipersiapkan sebagai modal dasar untuk sampai ke atas bukit. Mungkin, karena daerah itu belum begitu terjamah oleh pemerintah daerah setempat, pengelolaan retribusi pun masih begitu sederhana.
Beranjak dari daerah retribusi, lima menit melanjutkan perjananan, sampailah Anda di puncak bukit. Tersebar dimana-mana para pedagang makanan dan minuman yang tak kalah segar dengan udara yang ada. Mulai dari anak-anak hingga dewasa berlomba menawarkan jajanannya dengan harga yang relatif sama tapi metode yang berbeda. Pondokan- pondokan kecil juga tersedia bagi Anda yang ingin duduk santai sambil menikmati Kota Padangsidimpuan ditemani makanan-makanan ringan.
Ketika berada di atas bukit, pastinya keindahan arsitektur dan pemAndangan tata ruang Kota Salak Padangsidimpuan yang penuh keunikan dan keeksotisan menambah kenyaman dan kesempurnaan perjanaan Anda. Ditambah dengan letak kotanya yang tepat seperti sebuah mangkuk, dibawah dan dikelilingi berbagai bukit yang seolah-olah berbentuk mangkuk menjadikan Anda melihat sebuah pemAndangan yang jarang ditemui di tempat lain.
Selesai memAndangi keindahan dan keunikan Kota Padangsidimpuan dari atas bukit, tidak ada salahnya bagi Anda untuk naik sedikit kebagian atas sekitar lima ratus meter untuk melihat-lihat atau sekedar menyaksikan bangunan tua yang hanya tinggal bangunan. Bangunan sejarah yang menjadi penjaga bukit ini siang dan malam tanpa ada penghuninya satu orang pun. Ya, terpampang ukiran sederhana di depan bangunan itu. Universitas Graha Nusantara ( UGN ). Universitas tertua di Kota Padangsidimpuan yang telah berhenti aktivitasnya sejak dipindahkannya UGN ke pusat kota. Sofa-sofa lama, laboratorium bahasa yang masih lengkap, dan inventaris perkuliahan lainnya masih tertinggal di dalam gedung itu dengan balutan sarang laba-laba dan serpihan-serpihan kotoran cicak dan sejenisnya yang tak tahu menahu.
Sekedar ingin melihat kebun salak? Mungkin Anda harus sedikit jauh menuruni bukit di bagian belakang. Kebun salak penduduk berbaris rapi menunggu dipetik oleh pemiliknya. Tak salah bagi Anda yang belum pernah melihat kebun salak untuk sekedar melepaskan rasa ingin tahu.
Itulah gambaran jalan-jalan murah tapi memuaskan di Kota Padangsidimpuan. Bermodalkan dana yang seminimal mungkin Anda sudah bisa melihat berbagai keunikan dan keindahan pesona Bukit Simarsayang pastinya dengan udara segar yang tak perlu diragukan lagi. Tak harus mahal untuk mendapatkan berbagai keindahan di sekitar Anda. Selamat jalan-jalan.(Harry Yassir Elhadidy Siregar)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger